Kamis, 12 April 2012

pembangunan pertanian

PEMBANGUNAN   PERTANIAN

I. Syarat-Syarat  Pembangunan  Pertanian
    Suatu pembangunan pertanian memerlukan beberapa syarat dan prakondisi yang berbeda-beda untuk setiap negara ataupun daerah-daerah yang berbeda-beda.  Mosher (1983) mengajukan syarat pokok dan faktor pelancar di dalam pembangunan pertanian.
Ada 5 syarat pokok yaitu :
a.    Adanya pasar untuk hasil usahatani
b.    Teknologi yang senantiasa berkembang
c.    Tersedianya sarana produksi dan peralatan secara lokal
d.    Adanya perangsang produksi bagi petani
e.    Pengangkutan /transportasi

a.  Adanya Pasar untuk Hasil Usahatani
    Pertanian komersial adalah pertanian yang menjual hasil-hasilnya di pasar, sedangkan pertanian subsisten adalah pertanian yang ditujukan untuk memproduksi untuk dikonsumsi sendiri.  Pertanian modern adalah pertanian komersil, oleh sebab itu dibutuhkan pasar untuk tempat menjual hasilnya.
Ada 3 hal yang diperlukan dalam pasar  yaitu :
1. Adanya  konsumen  yang  mau  membeli  hasil, atau adanya suatu permintaan terhadap
    hasil tersebut.
2. Adanya  seseorang atau lembaga yang menyalurkan/membawa hasil dari tempat 
     petani  (usahatani)  ke  tempat  konsumen.    Dengan     perkataan lain   adanya   suatu  
     system pemasaran atau sistem tataniaga.
3. Kepercayaan petani terhadap kelancaran dan keberlanjutan sistem pemasaran.
    Permintaan terhadap suatu komoditi berasal dari pasar domestic dan pasar internasional.  Besarnya permintaan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain :
-    Sifat komoditi, apakah banyak dibutuhkan atau sedikit oleh satu orang konsumen.  Gandum dan beras misalnya cukup banyak dibutuhkan disbanding kopi dan teh.
-    Apakah ada barang-barang substitusi dekat dari komoditi tersebut.
-    Untuk apa saja barang itu digunakan.  Minyak kelapa sawit banyak penggunanya, sedang kopi hanya untuk minuman.
-    Berapa jumlah penduduk yang menggunakannya
-    Bagaimana daya beli penduduk yang menggunakannya.  Udang dan kakao misalnya yang dijual ke negara-negara maju mempunyai daya beli yang kuat.
Dalam  hal  sistem    pemasaran,    maka   adanya   lembaga pemasaran yang berkembang
akan membantu kelancaran dan keberlanjutan sistem pemasaran.  Lembaga pemasaran mempunyai banyak fungsi tataniaga seperti : pembelian, angkutan, pengolahan, sortasi, grading, penggudangan, paking dan penjualan.  Apabila fungsi-fungsi tataniaga berjalan efisien, maka biaya tataniaga menjadi rendah, sehingga harga jual dapat cukup rendah.  Harga jual yang rendah akan meningkatkan : permintaan dan daya saing dalam perdagangan.
    Peranan pemerintah dalam pengembangan lembaga-lembaga pemasaran adalah penting, seperti pembuatan peraturan, pemberian fasilitas-fasilitas, pengadaan informasi dan pelatihan tenaga-tenaga pemasaran.
    Petani mempercayai lembaga pemasaran apabila terdapat hal-hal berikut :
-    Biaya fungsi pemasaran cukup rendah
-    Balas jasa (profit) lembaga pemasaran dianggap cukup wajar, seimbang dan adil dengan harga yang diterima petani.  Struktur pasar monopoli, misalnya akan merugikan petani karena menekan harga beli dari petani dan mengambil laba besar.
-    Derajat fluktuasi harga cukup wajar dan dapat diramalkan.  Semakin stabil harga, system pemasaran semakin dipercayai petani.
-    Ukuran-ukuran timbangan yang jujur
-    Sistem pembayaran yang baik
-     Jaminan kepastian pembelian oleh lembaga-lembaga pemasaran

b.  Teknologi yang Senantiasa Berkembang
    Teknologi adalah metode atau cara-cara budidaya pertanian dan input-input yang digunakan seperti : bibit/benih, pupuk, pestisida, pakan ternak, alat-alat dan mesin pertanian.  Termasuk juga dalam teknologi pertanian metode-metode kombinasi usaha, seperti kombinasi tanaman dan ternak atau kombinasi tanaman-ternak-ikan, agar pemanfaatan lahan dan tenaga kerja sebaik mungkin (optimal).
    Setelah suatu teknologi digunakan akan ditemukan kemudian faktor-faktor pembatas, untuk mengatasi faktor-faktor pembatas ini dibutuhkan kemudian teknologi baru. Dengan demikian teknologi harus terus menerus dikembangkan untuk mengatasi faktor pembatas yang muncul.  Apabila perbaikan teknologi berhenti maka peningkatan produktivitas atau sumber-sumber pertumbuhan akan menjadi nol atau berhenti.  Itulah sebabnya untuk memperoleh sumber-sumber pertumbuhan baru dibutuhkan pengembangan teknologi yang terus menerus.
    Sumber-sumber pengembangan teknologi baru adalah :
1.    Teknologi yang telah dikembangkan petani-petani lain.
2.    Teknologi yang telah dikembangkan di daerah lain.
3.    Hasil-hasil penelitian yang terarah.
Penelitian dilakukan oleh balai-balai penelitian atau pusat-pusat penelitian dan Lembaga Penelitian Universitas.  Pada lembaga-lembaga ini terdapat para peneliti dan direktur penelitian yang mengarahkan penelitian dan memberikan persetujuan terhadap penggunaan dana penelitian.  Jadi hasil-hasil penelitian ditentukan oleh 3 faktor, yaitu : (i) mutu kompetensi dan dedikasi para peneliti (ii) ketersediaan dana penelitian dan (iii) arah penelitian dan pengelolaan penelitian.  Baiknya ketiga faktor ditentukan oleh berbagai faktor terutama Pemerintah dan pendapatan pemerinyah yang berasal dari pajak.  Sedangkan baiknya pemerintahan, pemungutan pajak dan alokasi penggunaan pajak ditentukan oleh sistem politik, undang-undang dasar dan undang-undang dan jalan tidaknya system demokrasi.
    Negara-negara maju yang mempunyai pendapatan Negara yang cukup besar dan sistem pemerintahan yang telah baik, dan yang umumnya juga menerapkan Sistem Demokrasi akan menghasilkan hasil-hasil penelitian yang lebih banyak dan lebih bermutu.  Jadi negara-negara berkembang, yang justru masih banyak ketinggalan dalam teknologi pertanian, lebih sedikit kemampuannya dalam pengembangan teknologi pertanian.  Hal ini dapat menyebabkan gap teknologi antara Negara maju dan Negara berkembang bisa semakin  besar.

c. Tersedianya Sarana Produksi dan Peralatan Secara Lokal
    Meskipun teknologi yang sesuai  sudah ada dan hasil teknologi berupa input produksi atau bahan-bahan produksi telah diproduksi/dihasilkan tetapi bila petani belum dapat membelinya di lokasi usahataninya, maka petani belum menggunakan input-input atau bahan baru tersebut.  Itulah sebabnya bahwa input-input yang diimport dan input yang diproduksi di dalam negara tetapi belum lancar distribusinya atau pemasarannya, maka petani belum menggunakan input-input yang kurang bagus, hanya karena tersedia secara lokal pada waktu dibutuhkan, seperti : bibit/benih yang diproduksi secara lokal.
    Input-input bahan-bahan produksi dibeli petani apabila memenuhi syarat-syarat :
1.    Secara teknis dapat digunakan dengan efektif.
2.    Mutunya dapat dipercaya.
3.    Harganya terjangkau petani.
4.    Harus tersedia secara lokal pada waktu dibutuhkan.
5.    Paking atau ukuran yang dijual sesuai dengan kebutuhan dan keinginan petani.
Petani jarang mau membeli input atau bahan baru yang belum pernah dicobanya atau
dilihatnya dicoba orang lain.  Oleh sebab itu percobaan penggunaan input atau bahan perlu dilakukan dan hasilnya telah dilihat oleh petani.  Permintaan petani tidak dapat dipastikan pada awal introduksi suatu input/bahan.  Oleh sebab itu ada kendala dalam pengadaan input secara local terhadap input-input atau bahan yang baru karena pedagang atau supplier belum selalu menyediakan input baru tersebut.  Dalam hal ini perlu bantuan pengadaannya yang belum didasarkan atas usaha komersial.  Misalnya : PPL atau mantri tani dapat menyediakan contoh-contoh input dan bahan yang dapat dibeli petani tanpa mengharapkan laba.  Apabila kelak sudah cukup banyak pembeli, maka pengadaan input-input atau bahan dapat diserahkan pada pengusaha yang menjualnya secara komersial.

d.  Adanya Perangsang Produksi bagi Petani
    Meskipun petani bisa menaikkan produksinya, tetapi kemauan/kesediaan petani untuk menaikkan produksi tergantung pada manfaat yang akan diterimanya dari kenaikan produksi itu.  Tujuan petani dalam memproduksi hasil pertanian adalah memenuhi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, kemudian kebutuhan-kebutuhan lain seperti : pendidikan, kesehatan, angkutan dan kegiatan sosial.  Juga petani harus membayar sewa atau bagi hasil dari hasil yang diperolehnya.  Apabila petani dapat meningkatkan hasil produksi lebih tinggi, maka petani juga menginginkan membeli barang-barang yang diinginkannya, seperti : radio, tv dan kendaraan.  Juga mungkin dia ingin rekreasi atau bepergian ke tempat lain.
    Semua kebutuhan-kebutuhan dan keinginan itulah yang ingin dipenuhi petani dari kenaikan hasil yang diperolehnya yang dapat meningkatkan pendapatan bersihnya.  Peningkatan pendapatan bersih atau laba usahatani adalah merupakan perangsang bagi peningkatan produksi.  Hal ini tercapai apabila :
a)    Adanya hubungan  harga yang menguntungkan, yaitu antara harga penjualan produksi dan harga-harga input produksi.
b)    Ada sistem pembagian hasil atau system sewa yang wajar dalam hal sistem bagi hasil (penyakapan) dan sistem sewa.  Dan agar petani dapat memenuhi keinginan untuk membeli barang-barang dan jasa tertentu yang diinginkannya maka perlu juga dipenuhi syarat.
c)    Ada tersedia barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan petani.
d)    Harga barang-barang dan jasa-jasa yang ingin dibeli petani juga dianggap wajar/seimbang.
Untuk mendorong petani mempunyai keinginan membeli barang-barang dan jasa-jasa
 lain diperlukan juga beberapa kegiatan terhadap keluarga petani, yaitu :
1.    Melaksanakan penyuluhan-penyuluhan kepada istri-istri petani tentang pendidikan Rumah Tangga dan membuat kehidupan yang lebih baik (home education)
2.    Memperkenalkan barang-barang dan jasa-jasa yang dapat memperbaiki kehidupan dan memberi kesenangan dalam kehidupan keluarga petani.  Misalnya : memperkenalkan radio, tv, alat masak listrik, mesin  jahit dan lain-lain.
Perangsang  produksi  dapat  juga  berup a penghargaan  kepada  petani, seperti petani
teladan, kelompok tani teladan, pemenag lomba pemelihara ternak sapi, pemenag lomba penanaman padi dan lain-lain.  Semua manusia, termasuk petani menginginkan dan memerlukan penghargaan;  namun perangsang ekonomi, yaitu peningkatan pendapatan bersih yang dapat dimanfaatkan adalah yang terpenting.

e. Pengangkutan /Transportasi
    Sebagai akibat dari sifat pertanian yang harus tersebar luas diseluruh muka bumi, maka diperlukan pengangkutan yang sangat banyak untuk (i) mengangkut input-input pertanian dari pasar ke usahatani dan (ii) mengangkut hasil-hasil pertanian dari usahatani ke pasar lokal dan seterusnya dari pasar lokal ke tempat konsumen, baik di dalam negeri atau di luar negeri.
    Pengangkutan bisa panjang sekali dilakukan dalam beberapa tahapan, misalnya dari pasar local ke pelabuhan, kemudian dari pelabuhan eksport ke pelabuhan import dan dari pelabuhan import ke kota besar tempat distributor dan dari kota tempat distributor ke kota-kota lebih kecil tempat pengecer dan konsumen.
    Biaya pengangkutan sangat penting bagi petani dan menentukan biaya produksi dan nilai penerimaannya.  Biaya produksi bagi pupuk (mis Rp x) + biaya angkut (mis Rp y) = Rp x + y.  Sedang ongkos angkut hasil dari usahatani ke pasar local adalah mengurangi penerimaan petani dari harga jual, misalnya penerimaan dari penjualan (Rp M) harus dikurangi biaya angkutan (Rp N) = Rp M-N.  Dengan demikian biaya angkutan sangat mempengaruhi pendapatan bersih petani.
    Besarnya biaya angkutan ditentukan berbagai faktor yaitu :
1.    Jenis komoditi yang diangkut dan perlakuan yang diperlukan
2.    Jenis alat angkutan, berapa ton satu kali angkut
3.    Jarak tempuh dari angkutan
4.    Berapa kali barang di bongkar dan dimuat
5.    Keadaan prasarana jalan
Jenis  komoditi yang diangkut menentukan perlakuan dalam paking, banyaknya dapat
 satu kali angkut dan jenis angkutan yang sesuai.  Ada komoditi yang harus  dilindungi agar tidak rusak dan pecah, misalnya telor dan buah-buahan.  Hal ini menyebabkan kenaikan biaya angkutan dibanding komoditi yang tidak memerlukan perlakuan khusus seperti padi dan jagung.
    Jenis alat angkutan menentukan volume sekali angkut dan kecepatan angkutannya. Kendaraan jenis pick-up hanya mengangkut rata-rata 1 ton, truk colt diesel 5-7 ton, truk Fuso 10-12 ton dan truk Tronton dan Container 20-30 ton.  Semakin besar volume angkutannya menyebabkan biaya angkutan per kg semakin rendah.
    Jarak tempuh dari angkutan juga menentukan biaya angkutan apalagi kalau keadaan jalan tidak  baik.  Namun jarak angkutan tidak selalu berbanding lurus dengan biaya angkutan, pada umumnya semakin menurun per km nya, semakin jauh jarak angkutan.
    Jumlah barang dibongkar muat seperti di pasar, di gudang pedagang, di pabrik, di pelabuhan eksport, di pelabuhan import dan di gudang distributor dan gudang pengecer akan menaikkan biaya angkutan, termasuk akibat kerusakan barang.
    Keadaan prasarana jalan, seperti jalan-jalan desa yang kurang baik dan jalan rusak akan mempengaruhi jenis alat angkutan dan kerusakan alat angkutan dan waktu tempuh sehingga menaikkan tarif angkutan.
    Seperti diketahui jumlah volume angkutan yang dibutuhkan usahatani/perusahaan pertanian adalah sangat  besar, misalnya satu ha tanaman padi sawah yang ditanami 2x dalam 1 tahun akan membutuhkan angkutan pupuk 2 x 500 kg = 1 ton, dan angkutan gabah 2 x 8 ton = 16 ton atau total 17 ton per ha.  Jika ada satu desa atau satu hamparan sawah dengan luas 1000 ha, maka dibutuhkan angkutan 17.000 ton dari dan ke pasar lokal/gilingan padi dari usahatani.
    Komoditi jagung yang luas areal tanamnya 1000 ha akan membutuhkan angkutan pupuk (2 x tanam) 2 x 500 kg se ha x 1000 ha = 1000 ton dan angkutan hasil dari usahatani ke pasar lokal/penggilingan jagung/pabrik pakan ternak = 2 x 10 ton x 1000 ha = 20.000ton,  sehingga total angkutan = 21.000 ton.  Sedang komoditi kelapa sawit dengan luas areal 1000 ha, dengan produksi TBS rata-rata 20 ton/ha akan membutuhkan angkutan pupuk 1000 x 1 ton = 1000 ton, hasil TBS = 1000 x 20 ton = 20.000 ton.
    Dari contoh-contoh di atas dapat terlihat betapa banyaknya angkutan yang dibutuhkan oleh usaha-usaha pertanian.  Tanpa adanya prasarana angkutan dan alat-alat angkutan yang memadai maka pembangunan pertanian tidak dapat terlaksana.




    Kebutuhan untuk angkutan terdiri dari :
1.    Pembangunan prasarana yaitu : jalan, jembatan, pelabuhan, kereta api dan pelabuhan udara.
2.    Pembangunan alat-alat angkutan seperti : pick-up, truk, container, kapal, kereta api dan pesawat terbang.
Pembangunan   prasarana    di    pedesaan   yang  meliputi  jalan-jalan usahatani ke pasar,
jalan antar pasar atau antar kota kecil, dan jalan dari kota kecil ke kota lebih besar (kota distrik/kabupaten) adalah cukup banyak membutuhkan biaya investasi.  Selanjutnya pembangunan prasarana kereta api antar kota kabupaten, dari kota kabupaten ke kota propinsi lain, pembangunan pelabuhan dan lapangan udara untuk angkutan kapal dan kapal terbang ke luar negeri atau antar pulau dan antar propinsi adalah juga sangat besar.  Hal ini semuanya membutuhkan biaya besar dan waktu yang cukup lama untuk pembangunannya.  Sesuai dengan kondisi wilayah pertanian maka perlu dipilih sistem angkutan yang sesuai yang dapat meningkatkan daya saing.  Misalnya dapat dipilih angkutan kapal laut dengan system kontainer, termasuk kontainer yang pakai pendingin, juga dapat dipilih angkutan pesawat terbang kargo yang lebih mahal tetapi cepat sampai di tempat tujuan. 

    Disamping syarat pokok tadi ada 5 (lima) syarat pelancar yaitu :
1.    Pendidikan pembangunan pertanian, yaitu pendidikan yang cocok untuk masyarakat yang ingin maju.
2.    Kredit produksi.
3.    Kegiatan bersama (gotong royong) para petani.
4.    Perbaikan dan perluasan lahan pertanian.
5.    Perencanaan nasional untuk pembangunan pertanian.

1. Pendidikan Pembangunan Pertanian
    Peningkatan pengetahuan dan ketrampilam petani secara terus menerus adalah syarat mutlak pembangunan pertanian.  Untuk dapat menerapkan teknologi baru diperlukan tambahan pengetahuan dan ketrampilan petani.  Namun tanpa pendidikan khusus, hal ini bisa juga dilakukan petani, misalnya belajar dari petani tetangga atau belajar dari petani di tempat lain apabila ada angkutan yang lancer ke tempat lain.
    Pendidikan formal dapat mempercepat proses belajar dari petani, pendidikan yang dibutuhkan adalah pendidikan pembangunan yaitu pendidikan yang sesuai untuk masyarakat yang ingin maju.  Pendidikan ini bersifat selektip dalam memilih bahan-bahan yang dipelajari, membuat tiap generasi baru mengenal masa lampau, dan selektip dalam memilih pengetahuan, kemapuan dan ketrampilan baru kepada tiap orang yang terlibat dalam pembangunan pertanian.  Pendidikan ini mengambil manfaat dari pengalaman masa lampau dan masyarakat lain yang dapat membantu masyarakat petani bergerak maju.
    Pendidikan pembangunan adalah pendidikan bagi semua umur, sehingga masyarakat siap untuk melakukan perubahan-perubahan yang berbeda dari perilaku anggota-anggota masyarakat yang lebih tua.
    Apabila hanya kaum muda yang mempelajari pendidikan pembangunan, mereka akan mengalami perlawanan dari wewenang dan wibawa orang-orang yang lebih tua.  Alasan lain bagi perlunya pendidikan pembangunan bagi semua umur adalah bahwa kemampuan teknis dari pejabat-pejabat yang telah tua (yang berumur 40-50 tahun) sudah sangat berbeda dengan apa yang dipelajari dan diketahui generasi muda (yang berumur 20-30 tahun).  Oleh sebab itu generasi tua perlu diberikan pengetahuan dan ketrampilan mengenai hal-hal baru yang lebih sesuai untuk pembangunan.
    Untuk mempercepat pembangunan pertanian dibutuhkan 4 macam pendidikan pembangunan, yaitu :
1.    Pendidikan dasar dan sekolah menengah
2.    Pendidikan petani untuk pembangunan
3.    Pelatihan petugas-petugas teknik pertanian
4.    Pendidikan rakyat/masyarakat kota mengenai pembangunan pertanian.
Pendidikan   dasar   dan   sekolah   menengah  untuk   anak-anak  dan  remaja   adalah
 bertujuan untuk (i) memberi dorongan untuk menjadi orang yang suka meneliti (ii) memberi kepercayaan kepada mereka bahwa mereka dapat menguasai pengetahuan dan ketrampilan baru dengan berhasil dan (iii) memberi pengetahuan yang menggugah jiwanya mengenai dunia di dalam dan di luar lingkungan desanya.
    Dengan perkataan lain, pada tahap SD dan SMP, pendidikan pembangunan terdiri dari permulaan persiapan anak-anak untuk hidup berpikir secara ilmiah mengenai segala sesuatu yang mereka lakukan, penambahan pengetahuan baru, mengembangkan ketrampilan dan memecahkan masalah-masalah baru.  Adalah penting bahwa pendidikan dasar itu disediakan secepat mungkin bagi semua anak-anak pedesaan.  Semua anak harus belajar tentang pertumbuhan tumbuh-tumbuhan dan hewan, mereka perlu belajar tentang sendi-sendi perdagangan, mempelajari cara menghitung biaya dan penerimaan, arti penanaman modal dan pentingnya memelihara dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana.  Juga mengenai hubungan antar pertanian dan industri di kota yang saling tergantung satu sama lain dan mengenai dasar-dasar metode-metode penelitian secara ilmiah.  Orang-orang muda  desa perlu didorong untuk menyadari kemungkinan-kemungkinan perubahan besar untuk membuat usahatani lebih produktif dan lebih modern dan betapa pentingnya pertanian bagi negara.  Teknik-teknik bertani belum penting diajarkan tetapi lebih penting diberi pengetahuan tentang syarat-syarat pembangunan pertanian.
    Mengenai program pendidikan pembangunan untuk petani, A.T. Mosher menyatakan harus memenuhi 8 syarat :
1.    Harus diberikan di tempat petani sendiri, di usahatani mereka dan di desa mereka.
2.    Harus bersifat khas yang sesuai dengan perhatian dan kebutuhan petani sekarang, antara lain bagaimana menaikkan produksi dan produktivitas, menaikkan selisih penerimaan dan biaya produksi.
3.    Harus memperhatikan bahwa petani adalah orang dewasa, harus menggunakan metode-metode khusus.
4.    Harus disesuaikan  dengan waktu-waktu petani tidak terlalu sibuk sehingga tidak mengganggu pekerjaan mereka.
5.    Hal-hal yang diajarkan adalah terutama cara-cara dan metode-metode baru dan metode yang telah diperbaiki/diubah.
Pengecualian-pengecualian dapat diberikan untuk petani-petani yang belum mendapat pendidikan formil dimana perlu diberikan kursus-kursus pendek tentang manajemen usahatani, ketrampilan pemasaran dan koperasi, ketrampilan menggunakan dan memelihara mesin-mesin pertanian dan lain-lain.
6.    Harus disertai dan pemberian kesempatan kepada petani untuk segera mencoba metoda-metoda baru yang diajarkan.
7.    Cara-cara baru atau yang diperbaiki harus sehat secara teknis.
8.    Para petani perlu didorong untuk melakukan percobaan.
Pendidikan pembangunan berdasarkan perinsip-prinsip di atas disebut “Pendidikan Penyuluhan”.  Metode mengajar meliputi diskusi selama kunjungan  ke usahatani dank e rumah, demonstrasi-demonstrasi lapangan dan penggunaan alat, pertemuan kelompok, kunjungan ke usahatani lain, mengikuti pameran dan pecan raya pertanian.
Bukanlah tugas penyuluh untuk menyampaikan semua hasil-hasil penelitian kepada petani.  Tetapi yang lebih penting menyadarkan petani tentang adanya alternatip-alternatip dan metoda-metoda lain untuk melakukan pekerjaan usahatani mereka.  Beberapa metoda dan alternatip sudah dipraktekkan dan beberapa metoda dapat diperoleh dari pusat-pusat penelitian.
Peranan petugas penyuluhan adalah “kawan yang memberi dorongan kepada petani” untuk mencoba salah satu atau beberapa metoda baru.  Orang-orang Afrika yang berbahasa Perancis menggunakan kata Animateur untuk petugas penyuluhan artinya orang yang memberi dorongan, semangat.  Di India penyuluh disebut Gaon Sathi artinya kawan penduduk desa.
Mengenai pelatihan petugas-petugas teknik pertanian, harus diberikan unsure-unsur kecakapan professional, sehingga mereka memiliki keahlian di bidang masing-masing.  Petugas-petugas teknik pertanian adalah meliputi penyuluh, administrasi, pedrencana, penyuluh spesialis, para pengajar/dosen di universitas, para konsultan di bidang pertanian dan para peneliti.  Mereka semua mempunyai peranan di dalam pendidikan pembangunan pertanian.  Unsur-unsur kecakapan professional (keahlian) yang pedrlu mereka peroleh adalah :
1.    Pengetahuan dan ketrampilan teknis yang khusus sesuai bidang tugas masing-masing
2.    Pengertian mengenai pertanian
3.    Pengertian mengenai sifat dan pentingnya Pembangunan Pertanian
4.    Pengertian mengenai manusia dan organisasi
5.    Kepercayaan yang realistis pada rakyat pedesaan
6.    Menghargai dan memahami spesialis-spesialis dalam bidang-bidang lain
7.    Efektivitas pribadi dalam bidang organisasi
8.    Peningkatan pengetahuan yang terus menerus dan melakukan percobaan-percobaan
Pelatihan-pelatihan bagi petugas-petugas teknik adalah meliputi :
1.    Latihan jabatan (induction training). Dilakukan pada awal mereka memulai pekerjaannya/menerima suatu jabatan.  Selain oleh badan yang mempekerjakan mereka juga dapat dilakukan badan-badan khusus.
2.    Latihan semasa kerja (in service training). Untuk memperkembangkan ketrampilan-ketrampilan baru dan meningkatkan keahlian khusus.
Agar petugas-petugas teknik pertanian bersungguh-sungguh melakukan pelatihan perlu diberi perangsang dan penghargaan atas kecakapan dan ketrampilan mereka yang meningkat.  Selain dalam bentuk kenaikan gaji juga dapat dikaitkan dengan kenaikan pangkat dan jabatan atau pemberian penghargaan lain.
    Pendidikan rakyat/masyarakat kota tentang Pembangunan Pertanian adalah bertujuan agar mereka mengerti kebutuhan-kebutuhan Pembangunan Pertanian dan mendukung berbagai kebijakan yang diperlukan untuk Pembangunan Pertanian.  Misalnya Pembangunan Pertanian memerlukan kenaikan harga hasil-hasil pertanian dan pedrlunya penetapan Harga Dasar bagi beberapa komoditi seperti beras/gabah dan gula, perlunya investasi untuk prasarana jalan dan irigasi di pedesaan, perlunya pengembangan industri yang menunjang pertanian seperti industri pupuk dan agroindustri.
    Metoda yang efektif untuk mendidik masyarakat kota mengenai Pembangunan Pertanian mungkin lebih sulit.  Antara lain dengan memasukkan materi-materi Pembangunan Pertanian dalam mata-mata pelajaran SMP seperti : Ekonomi, Sosiologi;  dan mengajarkan mata kuliah Ekonomi Pertanian dan Pembangunan pertanian di fakultas-fakultas yang relevan seperti fakultas Ekonomi, Sospol dan fakultas Hukum.  Selain itu perlu lebih banyak berita-berita di media massa (surat kabar, radio, TV, majalah) tentang Pembangunan Pertanian dan masalah-masalah pedesaan.
    Masyarakat kota, selain memberi opini terhadap pembangunan juga akan memberikan tekanan-tekanan politik yang sangat berpengaruh terhadap Pemerintah dan DPR.  Oleh sebab itu dukungan mereka terhadap pembangunan pertanian dibutuhkan melalui pengembangan opini dan pemberian dukungan politis dalam kebijakan-kebijakan yang sesuai untuk Pembangunan Pertanian.

2.  Kredit  Produksi
    Untuk memanfaatkan semua peluang-peluang yang terbuka dalam usahatani/ usaha pertanian maka diperlukan lebih banyak modal.  Modal dapat digunakan untuk modal kerja atau untuk investasi dalam bibit ternak dan bibit tanaman dan pemeliharaan tanaman keras (TBM).  Dengan adanya modal, maka pembangunan pertanian dapat dipercepat.  Untuk itu maka untuk memenuhi kekurangan modal petani, perlu diberikan kredit produksi kepada petani.
    Kelayakan dari penggunaan kredit produksi tergantung dari beberapa faktor, yaitu
1.    Berapa kenaikan hasil dalam penggunaan kredit produksi
2.    Berapa kenaikan penerimaan akibat penggunaan kredit.  Hal ini ditentukan kelayakan hasil dan harga jual
3.    Berapa bunga kredit pertahun atau perbulan
4.    Berapa biaya dalam pengurusan kredit
5.    Apa syarat-syarat peminjaman misalnya apa dibutuhkan agunan (collateral)
Kredit konsumsi harus benar-benar dibedakan dengan kredit produksi.  Kredit konsumsi tidak selalu jelas darimana membayarnya.  Sedang kredit produksi diharapkan dapat dibayar dari kenaikan hasil dan pendapatan bersih akibat penggunaan kredit.  Kredit konsumsi sebaiknya dihindarkan, kecuali benar-benar sangat diperlukan.
    Sumber-sumber kredit produksi yang dapat diperoleh petani ada  bermacam-macam :
1.    Kredit dalam bentuk bahan-bahan produksi dan input-input produksi.
Kredit ini sering diberikan oleh pedagang input produksi, supplier input/bahan, produsen input produksi atau pihak-pihak lain.  Dapat dibayar dengan uang tunai atau dengan hasil produksi.
2.    Kredit terpimpin (supervised credit)
Caranya dengan mengkombinasikan pemberian kredit dan bantuan teknis yang dilakukan oleh seorang ahli sebagai supervisor.  Supervisor membuat rencana kredit dan mensupervisi pelaksanaan penggunaan kredit.
Cara ini sering dilakukan oleh Bank yang menyewa tenaga supervisor.  Cara pembayarannya dapat bermacam-macam, dibayar tunai ditambah bunga atau dibayar dengan hasil produksi.
3.    Kredit perbankan tanpa supervisi
Kredit perbankan bisa diberikan tanpa supervise namun besarnya bunga dan agunan menjadi lebih penting.
4.    Kredit dari Koperasi Kredit (credit union)
Koperasi kredit adalah organisasi yang mengumpulkan tabungan dan kemudikan meminjamkan kepada anggota-anggotanya. Kerjasama antar koperasi kredit membuat dana yang kurang dan lebih disatu CU dapat dikerjasamakan dengan CU lain.
5.    Kredit Ventura
Perusahaan-perusahaan pemberi kredit bekerjasama dalam manajemen perusahaan dan pembagian hasil.  Kalau sudah tidak dibutuhkan lagi mitra perusahaan modal ventura menarik diri setelah modalnya dibayar semua.
6.    Kredit Perseorangan swasta
Kredit ini sering sangat fleksibel dan prosedurnya sederhana. Bisa dibayar dengan uang (ditambah bunga) atau dengan hasil.  Bisa dengan angsuran atau tanpa angsuran.  Biasanya pemberi kredit sangat mengenal penerima kredit sehingga dia menyesuaikan besar kredit dan syarat-syarat kredit (seperti bunga kredit) menurut besarnya resiko dan kemampuan membayar.
7.    Kredit dari Perusahaan Inti
Bentuk kemitraan dari Perusahaan Inti Plasma pada umunya disertai pemberian  kredit dalam paket kerjasamanya.  Misalnya perusahaan inti memberi kredit dalam bentuk input-input produksi seperti bibit, pupuk, pestisida dan lain-lain.  Kemudian dilakukan penyuluhan dan pembimbingan dalam berbagai aspek oleh perusahaan inti sedang kredit dibayar dengan hasil produksi seperti TBS (kelapa sawit), telor ayam untuk unggas atau udang untuk tambak udang.
Agar petani tidak dirugikan dalam pemberian kredit, sebaiknya ada beberapa pilihan sebagai sumber kredit.  Agar resiko peminjaman dapat diperkecil, sebaiknya dilakukan penelitian kelayakan pemberian kredit yang meliputi :
1.    Menaksir besarnya kenaikan hasil atau hasil yang diperoleh
2.    Menaksir harga pasar pada waktu panen
3.    Menaksir biaya kredit
4.    Resiko-resiko yang mungkin dihadapi dalam peminjaman
5.    Syarat-syarat kredit seperti agunan, pencicilan, kesulitan dalam memperoleh kredit
6.    Waktu peminjaman
7.    Sanksi kalau gagal melunasi pinjaman
Pemberi kredit dalam pemberian kredit selalu mempertimbangkan juga berbagai masalah dan resiko dalam pemberian kredit.  Oleh sebab itu pemberi kredit tidak sama syarat-syaratnya dan kemudahan serta jumlah yang dapat dipinjamkan.
Beberapa faktor dan masalah pemberi kredit adalah :
1.    Biaya administrasi pemberian kredit dan penagihan kredit-kredit dalam jumlah kecil-kecil dan tersebar jauh, semakin besar biayanya.
2.    Jangka waktu peminjaman yang tepat dan mampu diberikan
3.    Cara pembayaran, apakah dengan hasil panen atau dengan uang
4.    Cara-cara dan kemampuan supervise dan pengawasan
5.    Kemampuan memaksa pembayaran kredit dalam hal peminjaman mempersulit pembayaran dan pelunasan.  Terkait dalam hal ini biaya untuk memaksa pembayaran.
6.    Penaksiran perhitungan biaya dan penerimaan peminjaman akibat penggunaan kredit.
Seringkali  beberapa  masalah  dan  penghambat dalam pemberian kredit perlu diatasi.
Misalnya mengatasi masalah agunan dilakukan dengan pendirian lembaga penjamin kredit atau bekerjasama dengan Perusahaan Inti dan Pemerintah yang kemudian bertindak sebagai penyalur kredit dan penjamin kredit (avails).  Sedangkan untuk mengurangi kegagalan penggunaan kredit juga sering dilakukan kerjasama dengan pihak ketiga yang dapat bertindak sebagai supervisor, konsultan atau mitra dalam manajemen dan pemasaran hasil.



3.  Kegiatan  Bersama  Para  Petani  (Group Action)
    Kegiatan usahatani sebagian dilaksanakan oleh masing-masing petani secara individu, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam pelaksanaannya.  Dipihak lain kegiatan-kegiatan pemerintah sangat mempengaruhi hasil dari usahatani.  Antara kedua kegiatan ini ada kebutuhan petani, untuk melaksanakan kegiatan bersama antara sesama petani.  Kebutuhan ini didasarkan atas sifat-sifat pertanian, seperti ketergantungan pada iklim, pentingnya keamanan, perlunya mengatasi bencana alam dan untuk menghadapi pasar.
    Kebutuhan-kebutuhan kerjasama dapat dilaksanakan dalam bentuk gotong royong atau organisasi petani seperti koperasi dan Persatuan Petani Sejenis.  Gotong royong banyak di dasarkan atas budaya tradisional dimana kewajiban dan cara-cara pelaksanaannya tidak begitu formil.
Beberapa kebutuhan dan bentuk-bentuk kerjasama yang dilakukan petani adalah :
1).    Membangun fasilitas-fasilitas kebutuhan petani dan penduduk desa.
-    Pembangunan jalan, irigasi, drainase, bendungan dan benteng-benteng penahan longsor dan banjir
-    Pembangunan pompa air atau sumur, kamar mandi umum, sekolah, mesjid, gereja, balai pertemuan desa.
Selain memberikan tenaga secara gotong royong, sering diadakan pungutan untuk membeli bahan-bahan.  Kegiatan ini banyak dilakukan melalui koordinasi LKMD.
2).    Pemberantasan dan pencegahan hama-hama dan penyakit tanaman
-    Pemberantasan hama tikus, belalang, serangga, babi hutan
-    Mencegah dan menjaga pengrusakan oleh gajah dan ancaman binatang buas (harimau, singa)
3).    Membentuk  Kelompok  Tani
Kelompok tani dibentuk pemerintah, dijadikan wadah penyuluhan, diskusi dan kerjasama petani sehamparan, misalnya menetapkan waktu tanam, memelihara irigasi.
      4).    Membentuk  Koperasi  Formil
Kerjasama dalam pengadaan input-input produksi, pemasaran hasil, pengkreditan, pengolahan hasil umumnya dilakukan dengan membentuk koperasi formil seperti KUD atau koperasi Agribisnis (misalnya koperasi petani kelapa sawit, koperasi petani karet) dan Credit Union.  Koperasi ini menjadi objek pembinaan pemerintah karena dianggap memperkuat posisi petani.
      5).    Pembentukan Perhimpunan Petani Sejenis
Juga mirip dengan organisasi koperasi formil.  Perbedaannya mereka lebih fokus pada satu komoditi dan kegiatan mereka banyak dikaitkan dengan pengembangan Sistem Agribisnis.  Contohnya perhimpunan peternak unggas, perhimpunan peternak sapi perah, perhimpunan petani tambak udang

      6).    Organisasi yang terkait dengan politik
Kekuatan politik petani juga dibutuhkan untuk memberikan tekanan politik pada pemerintah agar membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan yang mendukung petani.  Kekuatan politik disalurkan melalui partai dan perwakilan di DPR.  Juga dapat disalurkan melalui KADIN atau Asosiasi Petani.  Untuk ini dibentuk organisasi-organisasi petani yang bertujuan menghimpun kekuatan politikn atau menggalang suara dalam pemilu, seperti HKTI, HNSI.
      7).    Organisasi Pemerintahan Desa Otonom
Diberbagai tempat di dunia ini ada juga pemberian otonomi pemerintahan desa sehingga pemerintahan desa dapat mengatur sendiri pajak-pajak atau pungutan-pungutan yang mereka gunakan untuk pembangunan pertanian dan pedesaan.  Pembentukan LKMD dan LMD di Indonesia ada juga sifat otonomi pemerintahannya dimana pungutan-pungutan untuk pembangunan dan pemerintahan desa ditentukan kedua lembaga ini.
        Karena pentingnya kegiatan bersama petani, maka pemerintah mendorong dan membina kegiatan dan organisasi kegiatan bersama petani.  Beberapa bantuan dan pembinaan pemerintah adalah :
1.    Membantu pengorganisasian petani
2.    Memberi bantuan teknis dan manajemen
3.    Memberi bantuan keuangan

4.    Menyediakan bahan-bahan khusus seperti dalam pembangunan jalan dan pemberantasan hama penyakit
5.    Memberi penghargaan

4. Perbaikan  dan  Perluasan  Tanah/Lahan  Pertanian
    Salah satu cara untuk memperoleh pertumbuhan produksi pertanian adalah melalui perluasan tanah/lahan pertanian.  Dalam rangka perluasan lahan pertanian juga diperlukan perbaikan lahan pertanian.  Tetapi perbaikan lahan pertanian juga bertujuan untuk (i) peningkatan produktivitas lahan, dan (ii) pencegahan kerusakan lahan, seperti erosi.
    Lahan-lahan pertanian yang telah diusahakan perlu ditingkatkan produktivitasnya untuk memperoleh pertumbuhan pertanian dan meningkatkan pendapatan petani.  Oleh sebab itu berbagai upaya perlu dilakukan untuk memperbaiki mutulahan-lahan pertanian.  Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah :
(i)  Membangun irigasi seperti di lahan sawah dan membangun system irigasi untuk
 tanaman-tanaman bukan padi, seperti hortikultura sayuran dan bunga-bungaan (irigasi sprinkle dan membangun sumur-sumur air, pompanisasi dan lain-lain.
(ii) Membangun   saluran   drainase   seperi   di lahan rawa-rawa, lahan gambut  dan
      tanah pasang surut.  Tanaman  perkebunan  dan  tanaman  kedele  serta berbagai 
      tanaman buah-buahan memerlukan drainase yang baik, oleh sebab itu perlu
      dibangun bersama-sama untuk suatu hamparan yang cukup luas.
(iii) Membangun  teras-teras  di  daerah  berbukit-buki t untuk  mencegah  erosi  dan
       mengkonservasi lahan.
         (iv) Membangun  benteng-benteng untuk mencegah tanah longsor
 (v) Membantu   benteng-benteng    pencegahan/penahan    banjir  dan  sungai  yang
       meluap.
    Pekerjaan-pekerjaan di atas pada umumnya memerlukan kerja sama dari banyak petani sehingga dapat dilakukan di suatu daerah atau hamparan yang luas.  Kalau hanya di lahan beberapa petani maka hasilnya tidak baik, bahkan masalah belum terpecahkan.  Untuk itu perlu kerjasama dari petani di suatu hamparan/wilayah yang luas.  Dan untuk membiayai pembangunan-pembangunan yang mahal seperti membuat bendungan dan tali air primer dan sekunder perlu dibantun pemerintah.  Dalam pembangunan ini juga perlu perencanaan yang baik, dan seringkali juga digabungkan dengan pembangunan jalan dan kegiatan lain seperti penyuluhan dan pembentukan organisasi petani.
    Perluasan lahan pertanian dilakukan selama masih ada cadangan lahan di suatu negara. Perluasan dilakukan sekaligus untuk memberikan lapangan kerja dan sumber pertumbuhan ekonomi, seperti program transmigrasi, perluasan perkebunan dengan program PIRBUN atau pencetakan sawah-sawah baru dan pembangunan irigasinya. Lahan-lahan yang kurang baik juga sering direklamasi dan dikembangkan seperti lahan-lahan gambut (menjadi lahan kebun), daerah pasang surut menjadi lahan sawah, bahkan gurun pasir menjadi lahan hortikultura.
    Dalam perluasan lahan pertanian perlu sekali dipertimbangkan biaya investasi dan kelayakannya, karena biaya investasinya umumnya besar.  Dalam hal ini lokasi, waktu melaksanakan proyek dan apa komoditi yang akan diusahakan menjadi faktor-faktor penentu kelayakan.  Karena lahan terbatas di dunia ini, semakin lama semua lahan semakin mahal dan harga hasil-hasil pertanian semakin mahal.  Dengan demikian ada lahan yang menjadi tidak layak untuk pertanian tetapi ada lahan lain yang menjadi layak.
    Akibat pengembangan teknologi seperti bioteknologi, hydroponik dan aeroponik, banyak lahan-lahan atau ruang yang tadinya tidak layak menjadi layak digunakan untuk lahan pertanian.  Contohnya gurun pasir, lahan berbatu, lahan berbukit, lahan tandus atau sungai-sungai dan rawa-rawa.

5.  Perencanaan Nasional Untuk Pembangunan Pertanian
    Tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban pemerintah dalam pembangunan pedrtanian harus direncanakan dengan baik.  Untuk itu harus dilakukan perencanaan nasional untuk mendapat masukan dan menjadi acuan dalam perencanaan daerah (perencanaan tingkat Propinsi dan Kabupaten).





    Hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan nasional adalah :
1.    Perencanaan pembangunan prasarana (jalan, irigasi, listrik, pelabuhan, dan lain-lain)
2.    Kebijakan-kebijakan seperti perencanaan tata ruang, peraturan pertanahan, perdagangan, perpajakan, fiscal, moneter, pengadaan barang pemerintah dan lain-lain.
Dalam perencanaan diputuskan apa-apa yang harus dilakukan pemerintah untuk membangun dan mempercepat pembangunan pertanian.  Pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan dalam perencanaan antara lain adalah :
-    Apa, dimana, kapan, apa prioritas
-    Sumber dana untuk pembiayaan
-    Jumlah dana yang tersedia dan alokasi dana
-    Jumlah tenaga tersedia dan yang membutuhkan lapangan kerja
-    Kelompok-kelompok penduduk paling memerlukan bantuan.
Prioritas-prioritas pembangunan sering berobah-obah tergantung dari perkembangan keadaan, usul-usul pembangunan yang dating dari berbagai pihak, seperti  anggota DPR, tokoh-tokoh politik, para pakar, prguruan tinggi, LSM dan kelompok-kelompok masyarakat. Semua usul-usul harus dipertimbangkan karena sering mempunyai implikasi politik, keamanan dan sosial.
Untuk melakukan perencanaan nasional, maka perlukan badan yang kompeten melakukan perencanaan yaitu Badan Perencaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Badan perencaan memperoleh masukan dari departemen-departemen (kementerian) dan dari badan perencanaan daerah propinsi dan kabupaten.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan nasional adalah:
1.    Syarat-syarat mutlak perlu mendapat prioritas tinggi. Tak ada faedahnya menyediakan faktor-faktor pelancar tanpa ada syarat-syarat mutlak.
2.    Apabila telah ada factor-faktor mutlak, maka faktor-faktor pelancar dapat dan perlu disediakan untuk menpercepat pembangunan pertanian. Tidak perlu faktor-faktor mutlak disediakan secara sempurna baru faktor pelancar tersedia.
3.    Hanya sebagian dari pembangunan pertanian dapat direncanakan. Produksi pertanian sebagian besar adalah tergantung pada petani demikian juga peningkat produktivitas dan pedagang dan pengolah juga melakukan banyak keputusan. Namun berdasarkan trend selama beberapa tahun dapat dilihat arah perkembangan dan pemerintah dapat mempengaruhi serta mempercepat arah perkembangan. Fungsi-fungsi mana yang dilakukan pemerintah dan swasta/petani atau gabungan pemerintah dan swasta ditentukan secara pragmatis agar fungsi-fungsi dspst dilakukan secara efisien dan efektif.
4.    Perencanaan harus dilakukan perdaerah. Selain perencanaan secara makro maka perencanaan perdaerah adalah sangat penting karena setiap wilayah mempunyai karakteristik tertentu seperti topografi, ketinggian diatas muka laut, letak kota-kota, sungai-sungai, gunung-gunung dan pelabuhan yang berbeda-beda. Untk itulah perencanaan pembangunan suatu wilayah pertanian perlu dilakukan dengan pertimbangan faktor-faktor tadi. Wilayah pertanian tidak sama batas-batasnya dengan wilayah administrasi seperti kabup[aten tetapi ditentukan oleh factor-faktor yang mempengaruhi pertanian seperti topografi, ketinggian diatas muka laut. Suatu wilayah pertanian dapat mengikuti satu DAS (Daerah Aliran Sungai), ekologi seperti ketinggian diatas muka laut dan kesamaan komoditi. Wilayah pertanian dengan kota-kota pusat pertumbuhan, pengolahan pertanian dan pelayanan usaha tani dapat disebut dengasn istilah Agropolitan, sehingga perencaan pengembangan suatu agropolitan adalah salah satu bentuk perencanaan perrtanian.
5.    Perencanaa pertanian dalam semua aspek secara menyeluruh mulai dari hulu ke hilir (pengadaan input, produksi usaha tani, pengolahan dan pemasaran) dan pembangunan faktor-faktor/jasa penunjang seperti penelitian, pendidikan, perkreditan, pengadaan prasarana dan kebijaksanaan pemerintah perlu diterapksan dalam perencanaan pertanian. Pembangunan seluruh aspek secara harmonis disebut dengan pembangunan sistem agribisnis.
6.    Perencanaan harus lebih di arahkan pada pembangunan/menaikkan rentabilitas usaha tani dari pada produksi, harga dan jumlah penerimaan adalah sangat penting dalam perencanaan.
7.    Dalam pembangunan pertanian sebagian memerlukan investasi jangka panjang dimana hasil diperoleh secara tenggang waktu tertentu (grace period). Oleh karenaq itu perencanaan jangka panjang perlu dilakukan.
8.    Perencanaan tidak selalu bersifat kuantitatif (angka-angka) tetapi juga mencakup relasi-relasi yang bersifat kualitatif. Misalnya peningkatan SDM petani, pengembangan pengetahuan dan organisasi petani tidak selalu dapat dinyatakan secara kuantitatif.
9.    Kegiatan-kegiatan tertentu harus dikoordinasikan secara lokal.
Ada 4 kebutuhan pembangunan pertanian yang harus dikoordinasi secara erat secara lokal yaitu:
a)    Tersedianya bahann-bahan dan alat-alat produksi
b)    Pengujian input-input secara lokal
c)    Pendidikan penyuluhan
d)    Kredit produksi
10.    Perencanaan harus mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan petani, meskipun perencanaan pembangunan tidak boleh didasarkan semata-mata atas keinginan petani.
11.    Perencaan harus mencakup penilaian terhadap hal-hal yang sedang dilaksanakan. Hal-hal yang harus dilasksanakan juga harus dinilai (evaluasia) secara mendalam menjadi bahan masukan dalam perencanaan. Hal-hal yang kurang berhasil tidak diulangi, atau diperbaiki, sedang hal-hal berhasil ditingkatkan atau diperluas.
12.    Perencanaan harus kontinu. Sebuah rencana tidak selalu menyelesaikan masalah sekaligus tetapi biasanya diperlukan berbagai perbaikan dan penyesuaian, misalnya akibat perkembangan teknologi, jumlah penduduk, jumlah penduduk di sektor pertanian, kebijaksanaan pertanahan seperti luas hak milik, HGU dan land reform, Rencana Tata Ruang harus dirobah atau disesuaikan pada periode-periode tertentu misalnya setiap 10 tahun.




Kesepuluh syarat di atas membentuk iklim yang serasi untuk pembangunan pertanian.
 Iklim ini kelak merangsang pertanian dengan prioritas pembangunan di sektor pertanian.

II. Sumber Daya Alam untuk Pertanian
Sumber daya alam (natural resources) adalah unsur-unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati yang diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan kesejahteraannya.  Sumber daya alam ini dapat dibagi atas :
1.    Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat dipulihkan seperti tanah, air, hutan, padang rumput, populasi ikan  dan  tanaman.
2.    SDA tidak dapat dipulihkan seperti tambang minyak bumi, batu bara, gas bumi dan logam.
3.    SDA yang tak akan habis seperti energi matahari, energi pasang surut, udara dan air dalam siklus hidrologi.

III. Sumber Daya Manusia untuk Pembangunan Pertanian Modern.
Sumber Daya Manusia adalah fungsi orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan kemampuan yang ada padanya. Oleh karena emansipasi manusia maka sumber daya alam dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya termasuk kebudayaannya.
Namun demikian, alam tidak menyediakan seluruh yang diinginkan oleh manusia, bahkan ada yang mernjadi penghambat untuk memperoleh manfaat alam tersebut. Hal tersebut kita sebut resistensi alam.
Hubungan antara manusia, kebudayaan dan alam.  Alam menganugerahkan yang dibutuhkan oleh manusia.  Anugerah tersebut tersedia berkat kemampuan manusia mengolahnya sesuai dengan factor lingkungan seperti iklim, topografi dan lain-lain.
Disamping itu, alam mempunyai resistensi yang harus diatasi oleh manusia untuk memperoleh manfaat yang optimal dari alam seperti banjir, hama penyakit, kekeringan, erosi, lokasi yang jauh dan lain-lain.
Manusia memiliki kemampuan yang dikembangkan melalui pendidikan, latihan, pengalaman, perbaikan kesehatan dan lain-lain.  Manusiapun mempunyai resistensi yaitu kurangnya melihat ke depan, mismanagemen, kebodohan dan ketamakan.  Kesulitan semakin kompleks dengan peradaban industri modern serta tekanan penduduk.
Kebudayaan itu menghasilkan alat untuk atau membantu menghasilkan seperti barang kebutuhan manusia.  Tujuan akhir adalah kesejahteraan umat manusia, adil dan makmur.





1 komentar:

  1. Halo semuanya, Nama saya Siska wibobo saya tinggal di Surabaya di Indonesia, saya seorang mahasiswa, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhati-hati karena ada banyak perusahaan pinjaman penipuan dan kejahatan di sini di internet , Sampai saya melihat posting Bapak Suryanto tentang Nyonya Esther Patrick dan saya menghubunginya melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)

    Beberapa bulan yang lalu, saya putus asa untuk membantu biaya sekolah dan proyek saya tetapi tidak ada yang membantu dan ayah saya hanya dapat memperbaiki beberapa hal yang bahkan tidak cukup, jadi saya mencari pinjaman online tetapi scammed.

    Saya hampir tidak menyerah sampai saya mencari saran dari teman saya Pak Suryanto memanggil saya pemberi pinjaman yang sangat andal yang meminjamkan dengan pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp200.000.000 dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau tekanan dengan tingkat bunga rendah 2 %. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa rekening bank saya dan menemukan bahwa nomor saya diterapkan langsung ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan, segera saya menghubungi ibu melalui (estherpatrick83@gmail.com)

    Dan juga saya diberi pilihan apakah saya ingin cek kertas dikirim kepada saya melalui jasa kurir, tetapi saya mengatakan kepada mereka untuk mentransfer uang ke rekening bank saya, karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres atau penundaan.

    Yakin dan yakin bahwa ini asli karena saya memiliki semua bukti pemrosesan pinjaman ini termasuk kartu ID, dokumen perjanjian pinjaman, dan semua dokumen. Saya sangat mempercayai Madam ESTHER PATRICK dengan penghargaan dan kepercayaan perusahaan yang sepenuh hati karena dia benar-benar telah membantu hidup saya membayar proyek saya. Anda sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membaca kesaksian ini hari ini. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, silakan hubungi Madam melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)

    Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (siskawibowo71@gmail.com) jika Anda merasa kesulitan atau menginginkan prosedur untuk mendapatkan pinjaman

    Sekarang, yang saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman bulanan yang saya kirim langsung ke rekening bulanan Nyonya seperti yang diarahkan. Tuhan akan memberkati Nyonya ESTHER PATRICK untuk Segalanya. Saya bersyukur

    BalasHapus